PIKIRAN RAKYAT
– Pada awal tahun 2025, platform TikTok digegerkan kembali oleh arus lagu-lagu romantis penuh kesedihan yang secara langsung menarik perhatian penonton. Mulai dari cerita cinta satu sisi, kerinduan yang tidak terwujud, sampai dengan harapan-harapan yang pupus, sekumpulan lagu populer Indonesia ini berhasil membangun atmosfer emosi dalam beragam konten yang sedang tren. Tidak mengherankan apabila lagu-lagu itu menjadi favorit bagi para pembuat video untuk menuangkan perasaannya melalui klip mereka.
Phenomenon lagu galau ini memang sudah tidak asing lagi di platform TikTok. Akan tetapi, pada tahun ini fenomenanya semakin meningkat seiring dengan rilisan banyak musisi yang menghasilkan lagu dengan lirik yang lebih mendalam, aransemen emosional, serta penjiwaan suara yang menakjubkan. Ditambah dengan tingginya kreativitas para pengguna TikTok, lagu-lagu tersebut dapat muncul dalam berbagai bentuk konten, seperti videostelling, lipsync, sampai unggahan tentang masalah pribadi mereka sendiri.
Satu lagu yang menjadi sorotan di halaman For Your Page (FYP) adalah “Bagaimana Kalau Aku Tidak Baik-Baik Saja – 2025 Version” oleh Judika berkolaborasi dengan Whisnu Santika. Rilisan baru dari trek musik tersebut mengekspresikan ketertiban emosional seseorang pasca hilangnya sesuatu penting, serta sering kali muncul dalam klip-video tentang perpisahan atau skenario penuh tekanan lainnya.
Lagu “Cinta Takkan Usai” oleh almarhum Glenn Fredly bersama Andi Rianto dan Mutia Ayu semakin populer lagi. Nuansa klasik serta suara merdunya menjadikan lagu ini sebagai pilihan untuk konten yang mengekspresikan kenangan cinta di masa lalu. Para penonton yang melihat videonya sering kali tersentuh emosi dan meninggalkan komentar berkesan.
Tidak kalah mengharukan ada “Selalu Ada di Nadimu” oleh Bunga Citra Lestari, lagu asli yang menjadi soundtrack film “JUMBO”. Ini menceritakan cinta dan kasih sayang yang sangat dalam, bisa merujuk pada orang tua, kekasih, maupun teman dekat yang telah meninggal dunia. Seringkali lagu ini digunakan sebagai musik pengiring dalam klip penghargaan atau saat pertemuan emosional antara para pemainnya.
Sebaliknya, TikTok pun membuka peluang besar bagi artis muda serta musisi independent. Lirik lagunya yang berjudul “My Hometown Is Sinking” oleh Stephanie Poetri mendapat sorotan akibat isi kata-kata yang sastra dan sejalan dengan masalah lingkungan. Video klip lagu tersebut sering digunakan dalam konteks menggambarkan kenangan masa lalu di desa asal mereka atau dinamika pergeseran sosial.
Beberapa nama seperti Salma Salsabil dengan “Berharap Pada Timur” serta Ghea Indrawari melalui “Melangitkanmu” pun tak boleh terlewatkan. Lagu-lagu tersebut membawa nuansa putus asa dan rindu, tetapi disajikan dalam balutan nada yang lembut dan berkesan sedih.
Lagu “Sebatas Friendly” dari NDX A.K.A. menjadi soundtrack bagi mereka yang terjebak dalam friendzone. Liriknya yang jujur dan relatable membuat banyak pengguna TikTok merasa “terwakili”, apalagi ditambah video yang menggambarkan hubungan ambigu antar dua orang sahabat.
Bukan sekadar tentang asmara, sejumlah lagu juga menyinggung topik ke dewasan dan eksplorasi identitas diri. Sebut saja “Tanda” oleh Yura Yunita yang menyatukan kata-kata bermakna dengan penampilan suara bersemangat. Lagu tersebut sering dipilih sebagai musik pendukung dalam klip tentang penyembuhan diri, pencapaian kehidupan, ataupun pertarungan personal.
Tidak mau kalah, “Jika” hasil kerjasama antara Danilla dan Hindia menggambarkan sebuah konten yang memikirkannya dengan berbagai makna. Kedua suara unik tersebut dikombinasikan dengan lirik yang menarik pikiran, sehingga membuat lagu ini sangat sesuai untuk video petualangan atau saat-saat introspeksi pada malam hari.
Lagu-lagu dari film dan acara TV juga tidak kalah populer. Contohnya seperti “Mencintaimu” oleh Mahalini, yang dipakai dalam “2nd Miracle in Cell No.7”. Lagu tersebut kerap menyentuh hati para pemirsa hingga menimbulkan emosi mereka, terutama ketika membicarakan tentang ikatan keluarga yang hangat dan autentik.
Berikut adalah seluruh daftar 30 lagu pop Indonesia berjudul galau yang sedang tenar di TikTok pada tahun 2025:
- Bagaimana Jika Aku Tak Sekata Sehat – Judika, Whisnu Santika
- Cinta Takkan Usai – Glenn Fredly, Andi Rianto, Mutia Ayu
- Senantiasa Hadir dalam Jiwa-Mu – Bunga Citra Lestari
- Selamat Ulang Tahun – Diskoria, Laleilmanino, Andien
- Kumpul Bocah – MALIQ & D’Essentials
- Mengandalkan pada Timur – Salma Salsabil
- Somebody’s Pleasure (Versi Ekstended – Diperlambat dan Direverberasi) – Aziz Hedra
- Nina – .Feast
- Lokal Ku tenggelam – Stephanie Poetri
- berkumandang hingga akhir zaman – Nadhif Basalamah
- Sebatas Friendly – NDX A.K.A.
- Melangitkanmu – Ghea Indrawari
- Faris Adam – Stecu Stecu
- Bunga Jiwa Ku – Yovie & Nuno
- Mencintaimu – Mahalini
- Terakhir Kali – Wijaya 80
- Tertatih Tersakiti – Nabila Taqiyyah
- Selalu Sampai Akhir Zaman – Hanin Dhiya, Stevan Pasaribu
- Tidak Punya Akhir – Rony Parulian
- Bila Memang Kamu – Betrand Putra Onsu
- Tak Satu Cerita – Rizwan Fadilah, Nabila Taqiyyah
- Jika – Danilla, Hindia
- o, Tuan – Feast
- Tanda – Yura Yunita
- Suara Dalam Kepala – Noah, Ramengvrl
- Ingatan yang Tajam – Sheila On Seven, Aishamel
- Somebody’s Pleasure (Versi Perpanjangan) – Aziz Hedra
- Kau Tetap Ada di Hatiku – Andi Rianto, Lydora, Rony Parulian
- Alunan Mimpi – Nyo Nan Paul
- Mangu – Fourtwnty
TikTok kini bukan hanya jadi ruang hiburan, tapi juga panggung utama bagi lagu-lagu lokal untuk bersinar. Para musisi pun menyadari betapa pentingnya menciptakan karya yang emosional dan mudah digunakan dalam format video singkat.
Namun, sebelum menggunakan lagu-lagu ini sebagai latar konten, pengguna disarankan untuk memeriksa status hak cipta dan legalitasnya demi menghindari pelanggaran.
Untuk Anda yang mencari lagu rembetan untuk menemani cerita cinta yang terpendam atau pengalaman pilu, daftar berikut dapat menjadi referensi ideal. Cukup pilih lagunya sesuai selera, susun dengan sentuhan asli dari perasaan Anda sendiri, lalu serahkan pada mesin pencarian di TikTok agar video Anda ditemukan. ***