Asosiasi Khawatir merger GoTo dan Grab Akan Bikin Pendapati Pengemudi Menipis

GoTo Gojek Tokopedia serta Grab diperkirakan akan menuntaskan kesepakatan penggabungan saham di kuartal II atau antara bulan April hingga Juni tahun 2025. Lily Pujiati, yang merupakan ketua dari Serikat Pekerja Angkutan Indonesia (SPAI), mengungkapkan bahwa langkah tersebut memiliki potensi untuk memberi dampak negatif yang besar terhadap para supir.

“Bila akuisisi ini berlangsung, para supir yang dulunya dapat meningkatkan pendapatannya melalui kedua platform, yaitu Grab dan Gojek, nantinya diharuskan untuk menggunakan salah satunya saja,” jelas Lily dalam pernyataan formalnya pada hari Sabtu (10/5).

Lily mengatakan bahwa sebagian besar driver partner biasanya mendapatkan pendapatan harian antaraRp 50ribu sampai denganRp 100ribu. Namun, jumlah tersebut belum termasuk beberapa biaya operasional lainnya seperti bahan bakar, kuota internet, tarif parkir, dan pemeliharaan mobil.

Bukan hanya itu saja, perusahaan platform mengenakan potongan cukup besar, yang menurut Lily dapat menyentuh angka 30% sampai dengan 70% dari tiap pesanan yang diselesaikan. Pengenaan biaya tersebut dianggap semakin membebani para pengemudi yang bahkan telah beroperasi dalam kondisi keuangan tertekan sejak awal.

Dia memberikan contoh efek riil dari merger sebelumnya, yaitu ketika Gojek dan Tokopedia bergabung menjadi GoTo di tahun 2021. Setelah proses amalgamasi itu, bonus bagi jasa pengantaran berubah.
GoSend Sameday
mengalami penurunan drastis.

“Sebelum menggabungkan perusahaan, komisi untuk lima kali pengiriman adalah sebesarRp 10ribu. Namun setelah proses penggabungan, jumlah tersebut berkurang menjadi Rp 5.000. Jika dulunya pendapatan dari sepuluh pengiriman adalah Rp 45 ribu, maka saat ini hanya mencapai Rp 20 ribu,” jelasnya.

Sebaliknya, Ketua Asosiasi Pengemudi Online Taha Syafariel menggarisbawahi kebutuhan adanya perubahan regulasi yang lebih mendukung para pengemudi, apakah itu dalam kondisi terdapat penggabungan atau tidak.

Dia menyatakan bahwa sudah mencermati berita tersebut, khususnya sesudah sejumlah pemimpin senior dari GoTo Gojek Tokopedia menyingkirkan diri. “Harapan saya agar pihak pemerintahan dapat menerbitkan ketentuan yang lebih adil pada masa depan, dan tentunya perusahaan akan taat dengan aturan-aturan tersebut,” ungkap laki-laki yang biasa dipanggil Taha itu kepada
Mataramnews.co.id.co.id
, Jumat (9/5).

Sebelumnya, GoTo Gojek Tokopedia dan Grab beberapa kali dikabarkan sedang mengkaji aksi merger.

Reuters

, seperti dilaporkan pada hari Kamis (8/5), Grab saat ini tengah menyelesaikan proses akuisisi bagian dari.unit tersebut.
ride-hailing
Gojek, yang menjadi bagian dari GoTo.

Jumlah transaksinya diperkirakan menyentuh angka US$7 miliar, sehingga ini menjadi salah satu pengambilalihan perusahaan terbesar di industri teknologi Asia Tenggara.