Cara Mudah Meningkatkan Produktivitas Kelapa Sawit: Kunci Sukses untuk Pertumbuhan Industri


Mataramnews.co.id

– Indonesia perlu memaksimalkan kemampuan dan sumbangan kelapa sawit melalui peningkatan efisiensi hasil tanaman tersebut.

Produksi minyak kelapa sawit di Indonesia selama lima tahun terakhir tidak menunjukkan perubahan yang signifikan.

Hal ini diperkirakan dapat berubah dengan meningkatkan produktivitas industri kelapa sawit lewat pendekatan baru yang masih harus dieksplorasi.

“Menangani berbagai tantangan global seperti persaingan pasar, kelestarian lingkungan, serta permintaan untuk mencapai efisiensi dan produktivitas tinggi, inovasi teknologi merupakan elemen penting,” ungkap Pemimpin Utama Hai Sawit, Gema Aliza Putra saat acara Hai Sawit Simposium (HASI) 2025 yang digelar di Jakarta pada Rabu (7/5/2025).

Gema berharap bahwa pertemuan pakar, profesional, dan pihak terkait dari kedua negara yaitu Indonesia dan Malaysia akan menciptakan ide-ide baru untuk meningkatkan produktivitas, menjaga ketersediaan sumber daya alam, serta mendorong kompetitif perusahaan kelapa sawit di skala global.

“Marilah kita gunakan kesempatan ini untuk menukar pengetahuan, menguatkan kerjasama, serta menemukan jawaban kreatif atas permasalahan sektor kelapa sawit di masa mendatang,” ujarnya.

Hal yang sama diungkapkan oleh Ketua Editor Hai Sawit, Danang Mursyid Rijalul Qawi.

Dia mengatakan bahwa rahasia untuk meningkatkan produktivitas kelapa sawit di Indonesia ada pada penerapan mekanisasi dan digitalisasi teknologi.

“Kegiatan Hai Sawit 2025 ini guna mendorong produktivitas kelapa sawit melalui mekanisasi dan digitalisasi,” tegasnya.

Danang mengatakan, peningkatan produktivitas kelapa sawit melalui mekanisasi dan digitalisasi sejalan dengan program pemerintah khususnya Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) yang memiliki Program Sarana dan Prasarana (Sarpras).

Program Sarpras ini merupakan penyediaan sarana dan prasarana bagi pekebun kelapa sawit guna meningkatkan produksi, produktivitas, mutu, dan keberlangsungan usaha secara berkelanjutan.

Menurutnya, Program Sarpras dari BPDP telah sangat baik dan sedang berjalan dengan benar untuk meningkatkan produktivitas kelapa sawit.

Sebagaimana telah dikenal, di tahun 2024 ini Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawir (BPDP) sudah mengalokasikan jumlah sebesar Rp126,23 miliar guna mendukung Program Sarana dan Prasarana yang ditujukan kepada para petani kelapa sawit di Indonesia.

Rencana Program Sarpras yang dibuat oleh BPDP ini ditargetkan untuk mencapai tujuan dalam meningkatkan produktivitas tanaman perkebunan kelapa sawit milik masyarakat, menaikan taraf hidup para petani, menghasilkan nilai lebih, menjaga kualitas produk, dan juga meraih sertifikat ISPO.

Terdapat sembilan macam dukungan peralatan dan fasilitas yang bisa dinikmati petani kelapa sawit antara lain bibit, pupuk, insektisida, perlengkapan pasca panen, serta satuan pemrosesan produk, jalur dalam kebun dan jalan menuju jalan publik atau dermaga, kendaraan bermotor, mesin agraria, penyiapsiaran struktur pasar, sampai sertifikasi teknikal (ISPO).

Kepala Divisi Perusahaan Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP), Achmad Maulizal Sutawijaya, menegaskan pihaknya memiliki komitmen kuat untuk mendukung mekanisasi dan digitalisasi di industri sawit Indonesia.

“BPDP berperan penting dalam meningkatkan daya saing dan keberlanjutan industri sawit Indonesia melalui mekanisasi dan digitalisasi,” tegas Mauli.

(TribunJakarta)

Akses Mataramnews.co.iddi


Google News


atau WhatsApp Channel


https://whatsapp.com/channel/0029VaS7FULG8l5BWvKXDa0f

.

Pastikan Tribunners telah menginstal aplikasi WhatsApp ya