PT Glodon Technical Indonesia mengadakan lagi acara tahunannya yang bernama AEC Connect Day 2025. Dengan tajuk “A Decade Stronger,” kegiatan ini diselenggarakan guna mendorong percepatan perubahan dalam bidang arsitektur, engineering, serta konstruksi (AEC).
Wataru Matsumoto, Managing Director dari Glodon Asia International, menyebutkan bahwa industri konstruksi senantiasa berkembang bersamaan dengan kemajuan teknologi, hal ini dapat diamati pada periode waktu tertentu.
“Sepanjang masa lalu, perkembangan struktur selaras dengan peningkatan teknologi, dan saat ini, kita tengah mengalami hal itu sendiri,” ujar Wataru pada acara AEC Connect Day 2025 di Hotel Bidakara, Jakarta, Jumat (9/5).
Wataru mengatakan bahwa perkembangan ini mendorong sektor konstruksi untuk melakukan transformasi digital dengan menggunakan solusi yang didasarkan pada pemodelan informasi bangunan (BIM). Akibatnya, kemajuan teknologi seperti digitalisasi serta kecerdasan buatan (AI) juga memainkan peranan penting dalam pergantian dinamika di sektor konstruksi.
“Digitalisasi dan kecerdasan buatan sedang merubah keseluruhan tahap siklus lingkungan, mulai dari rancangan, pembangunan, sampai operasional, mengarahkan transisi dari praktik berbasis pengalaman menuju praktik yang didorong oleh data,” terangnya.
Menurut Wataru, konstruksi berbasis teknologi pintar bisa memacu peningkatan efisiensi pada model bisnis tersebut. Ia pun menganggap bahwa perkembangan digital di sektor konstruksi harus dilakukan dengan lebih cepat.
“Kami perlu mempercepat proses transformasi digital, menaikkan taraf penggunaan aplikasi digital, menciptakan data bernilai tinggi, serta terus-menerus meningkatkan model bahasa besar (LLM),” tandas Wataru.
Salah satu ilustrasinya dapat dilihat selama sepuluh tahun keberadaan Glodon di Indonesia. Menurut Wataru, perusahaan ini sudah menyelenggarakan pelatihan serta memberikan lisensi guna membantu industri AEC.
“Di Indonesia, kita sudah menjalin kerja sama dengan sektor lokal selama lebih dari sepuluh tahun guna memajukan transformasi digital. Sebanyak lima puluh surveior telah diserap melalui Program Sertifikasi Terakreditasi Glodon, serta lebih dari enam ribu lisensi kini dipergunakan dalam bermacam-macam proyek lintas negeri,” terangnya.
Di samping bertujuan untuk menyatukan berbagai profesional di bidang AEC, acara tersebut turut mempersembahkan penyajian hasil finalis pada kompetisi Glodon 5D BIM tahun 2025. Acara bergengsi ini sangat menekankan tentang penggunaan Cubicost dalam rangka meningkatkan efisiensi serta ketepatan dalam tahap lelang dan pengejawantahan proyek-proyek konstruksi.