Garansi 3 Tahun Global: Strategi ASUS Untuk Meningkatkan Kepuasan Pelanggan

Pembedaan produk sudah tidak lagi mencukupi untuk menarik perhatian konsumen dalam lingkungan bisnis teknologi yang semakin bersaing. Unggul dari segi speksifikasi dan kinerja harus disertai dengan dukungan after-sales service yang solid dan dapat dipercaya, hal ini diterapkan oleh ASUS.

Mulai bulan April 2025, ASUS secara resmi akan mengubah jangka waktu garansi global mereka dari dua tahun menjadi tiga tahun. Perubahan kebijakan ini diberlakukan bagi seri notebook kelas atas, yaitu Zenbook, ProArt, Vivobook S, serta Vivobook Flip.

ASUS menyebut tindakan tersebut bukan hanya sebuah keputusan teknis, melainkan sebagian dari strateginya.
brand positioning
Dalam jangka panjang ini. Meliputi seluruh dunia dengan cakupan yang mencakup 114 negara, ASUS bertujuan untuk menjamin bahwa para pemakai dapat terus mendapat proteksi kapan saja dan di manapun mereka berada.

Terlebih lagi, kini para pengguna seperti kreator, profesional, dan bahkan digital nomad telah semakin menyadarinya.
total cost of ownership
(TCO) saat memilih perangkat. Sesuai dengan laporan dari McKinsey dan Deloitte, konsumen sekarang mengukur nilai suatu perangkit bukan hanya berdasarkan harga pembelian pertama, tapi juga pada tingkat perlindungan serta layanan pascapembelian yang ditawarkannya.

Di lingkungan pekerjaan yang kian kompetitif saat ini,
mobile
dan
borderless
“Nilai dari jaminan global tidak hanya terletak pada aspek perbaikan teknis, melainkan juga mencerminkan tingkat keamanan serta profesionalitas yang diharapkan oleh konsumen kalangan premium,” ungkap Frank Wang, Direktur Produk Konsumer ASUS Indonesia, dalam pernyataan formalnya.

ASUS pun mengenalkan perbaikan dalam layanan dengan nama VIP Perfect Warranty yang ditujukan secara spesifik untuk varian seri Vivobook S dan Vivobook Flip. Layanan baru ini meliputi kerusakan disebabkan oleh kesalahan pengguna, baik itu biaya tenaga ahli maupun komponennya.

VIP Perfect Warranty merupakan solusi dari ASUS terhadap kekhawatiran mengenai layanan pascapasca penjualan yang lambat atau kurang jelas, yang masih menjadi penghalang besar dalam membeli notebook high-end di Indonesia, sesuai dengan data dari IDC.

“Kami menyadari bahwa pelanggan Indonesia cenderung berhati-hati, terutama karena pengalaman buruk dengan layanan servis yang tidak transparan atau lambat,” sebut Frank. “Komitmen ASUS ini bisa jadi akan mendorong ekspektasi layanan ke level yang lebih tinggi, khususnya di pasar lokal,” tambahnya.

ASUS turut menghadirkan layanan Premium Care, sebuah solusi modular bagi pengguna modern. Dengan fitur seperti perlindungan terhadap kerusakan tidak sengaja, penggantian baterai tahunan, hingga opsi perpanjangan garansi, pengguna bisa memilih level perlindungan sesuai gaya hidup mereka.

Pasar laptop Indonesia menunjukkan peningkatan tajam dalam permintaan laptop premium sejak 2023, dipicu oleh tren kerja
hybrid
dan kelas menengah
digital-savvy
yang semakin tumbuh. Namun, keengganan terhadap
service center
resmi masih tinggi.

ASUS berupaya mengatasi hal tersebut lewat 140 pusat servis resmi yang tersebar di seluruh Indonesia, menyamakan kualitas pelayanannya dengan negara-negara berkembang.

ASUS mengindikasikan bahwa layanan purna jual tidak hanya sekadar tambahan—namun merupakan elemen penting dalam strategi unggulannya.
brand
Dengan meningkatkan kualitas pelayanannya, ASUS bukan saja meraih kesetiaan pelanggan dalam waktu lama, namun juga mendorong pesaingnya agar turut bersaing pada tahap yang lebih tinggi.