Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Nur Ika Anisa
TRIBUNJATIM,COM, SURABAYA
– Kemajuan teknologi digital memainkan peran penting dalam industri tourism. Salah satunya melalui aplikasi smart tourism yang dirancang untuk memudahkan pengguna mencari informasi terkait pariwisata.
Pada pameran Musyawarah Nasional VII APEKSI 2025 yang diselenggarakan di Surabaya, salah satu perusahaan teknologi mengenalkan smart city di berbagai bidang. Salah satunya pariwisata.
Melalui aplikasi smart tourism, Matrik, memperkenalkan teknologi pariwisata yang tidak hanya memudahkan wisatawan mencari referensi destinasi wisata, melainkan juga pembayaran tiket di setiap lokasi terdaftar.
Ini membuatnya lebih mudah bagi para traveler untuk menilai tujuan wisata paling ideal sambil mengatur pembelian tiket masuk ke tempat yang akan mereka kunjungi dengan cara yang praktis.
Aplikasi yang berfungsi sebagai one gate service atau layanan satu pintu ini juga menyertakan integrasi pembayaran tiket guna mendukung kenaikan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
“Yang dimaksud adalah Pemerintah Daerah atau Kota yang kini telah mengembangkan aplikasi seluler, dan harus berfungsi sebagai sarana layanan untuk publik, akan kita tambahkan modul baru. Modul ini mencakup beberapa elemen seperti destinasi pariwisata serta sistem pembayaran tiket yang semuanya dikonversi melalui Bapenda. Sehingga, proses pembayaran dapat dilakukan secara langsung lewat aplikasi tersebut,” penjelasan Hafied Fajar, VP Produk Solusi Matrik dari Grand City, pada hari Jumat (9/5/2025).
Dengan menggunakan teknologi berbasis Kecerdasan Buatan (AI) serta aplikasi seluler, kami menyediakan fasilitas untuk mempermudah pengguna dalam menemukan tempat wisata, memesan tiket, sampai melakukan kunjungan tersebut.
Didesain multibahasa, sistem ini memungkinkan penggunaannya oleh wisatawan lokal dan internasional serta mengoptimalkan aplikasi seluler melalui kampanye promosi.
Hafied mengatakan bahwa sistem ini telah diterapkan di beberapa kota di Indonesia seperti Daerah Istimewa Yogyakarta, Medan, dan Solo untuk memperkuat penggabungan data tentang tempat pariwisata.
“Agar memudahkan para pendatang dan turis saat mengunjungi kota ini, mereka harus mengetahui arah yang benar menuju tempat wisata mana pun,” katanya.
Selain itu, Hendrik Timothy dari VP Sales Government PT Madina Mitra Teknik (Matrik) menekankan komitmennya dalam menghadirkan solusi teknologi informasi yang kreatif di berbagai sektor guna membantu pemerintah lokal dalam meningkatkan wilayah mereka.
Berkelana di sektor smart city serta teknologi informasi seperti kecerdasan buatan (AI), internet of things (IoT), cybersecurity, dan analisis big data dipercaya dapat membantu pemerintah daerah lebih efisien dalam menyediakan layanan bagi publik.
Integrasi sistem point ini tidak hanya pada tourism tetapi juga administrasi perpajakan daerah, digitalisasi retribusi, parking, manegement transportasi kota (intelligent transportation system) dan pengelolaan sampah (Smart waste management).
“Keunggulan kami terletak pada sistem AI berdaya prediksi serta memberikan saran untuk meningkatkan efisiensi dalam merancang dan menjalankan operasi pemerintahan di tingkat lokal,” katanya.
Dia menyebutkan bahwa Pemda tentunya perlu beberapa tindakan strategis, terstruktur, dan sistematik supaya bisa berkembang serta bersaing. Di samping itu, dia yakin para pemda yang turut serta dalam APEKSI 2025 tersebut bertujuan untuk merealisasikan Asta Cita dari pemerintahan Prabowo-Gibran.
“Disini kita siap memberikan kontribusi dan bekerja sama dengan Pemerintah Daerah menggunakan solusi tersebut,” katanya.