JAKARTA, Mataramnews.co.id
– Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) lewat Direktorat Jenderal Pengawasan Ruang Digital sudah menyelenggarakan pertemuan dengan wakil dari Tools for Humanity (TFH), yang bertanggung jawab atas aplikasi Worldcoin, World App, serta World ID.
Kepala Badan Pemeriksaan Ruang Digital, Alexander Sabar, menyebut bahwa pertemuan yang dilangsungkan Selasa (6/5/2025), adalah langkah selanjutnya atas keluhan publik tentang penjemputan data biometri oleh Worldcoin yang sebelumnya menjadi perbincangan hangat di jejaring sosial.
Alexander menyebut bahwa pembicaraan utama meliputi proses bisnis, kesesuaian dengan peraturan tentang privasi data individu, dan segi keamanan dari aktivitas operasional Worldcoin di Indonesia.
“Alex mengatakan bahwa mereka telah mendapatkan berbagai keluhan tentang kegiatan mencurigakan dari layanan World App, termasuk penawaran uang sebagai hadiah untuk pindai retina,” saat dia sedang di kantor pada hari Jumat, 9 Mei 2025.
“Sebagai langkah preventif, kami membekukan sementara tanda daftar penyelenggara sistem elektronik (PSE) mereka,” ujar Alexander.
Dalam pertemuan tersebut, Alexander menyampaikan bahwa TFH diharapkan untuk memberikan penjelasan mendetail tentang struktur dan sistem layanan mereka, yang mencakup berbagai aspek seperti mekanisme insentif dalam pengumpulan data, pemakaian data biometrik, serta kaitan antara World ID dengan identitas digital nasional.
Alexander menggarisbawahi bahwa aspek perlindungan data retina pengguna mendapat prioritas utama, batasan tanggung jawab di antara berbagai pihak dalam jaringan TFH, dan kapabilitas sistem untuk menjaga kerahasiaan informasi anak.
“Selain itu, kami menyinggung tentang kesesuaian TFH sebagai PSE, meliputi teknologi scanner yang diterapkan serta kebijakan privasi mereka,” jelasnya.
Berdasarkan penjelasan yang diberikan, TFH menyatakan bahwa mereka sudah berhasil mengumpulkan lebih dari 500.000 catatan mata dari para pengguna di Indonesia.
Namun, pada akhirnya semua proses pemeriksaan mata sudah diberhentikan, mencakup juga operasional keenam pegawai lokal tersebut.
“Kami menegaskan bahwa data tersebut akan diperiksa dari segi teknis dan kebijakan privasinya akan diuji,” kata Alexander dengan tegas.