Mataramnews.co.id.CO.ID, JAKARTA — PT Pupuk Indonesia (Persero) memilih Kabupaten Madiun di Jawa Timur sebagai tempat percontohan untuk uji coba (
pilot project
) Fitur terbaru dari i-Pubers (Integrasi Pupuk Bersubsidi), sebuah aplikasi distribusi pupuk bersubsidi yang dirancang oleh PT Pupuk Indonesia serta Departemen Pertanian (Kementan).
“Percobaan untuk mengimplementasikan sistem distribusi pupuk bersubsisdi melalui aplikasi i-Pubers akan dimulai di lima daerah, dengan tahap awalnya dijalankan di Kabupaten Madiun,” ungkap Senior Manager Regional 3A Pupuk Indonesia, Saroyo Utomo, saat acara Pembayaran Bersama Pupuk Bersubsidi, seperti diberitakan dari Jakarta, Sabtu (10/5/2025).
Dia mengatakan bahwa keempat tempat uji coba lainnya terletak di Kabupaten Lampung Tengah, Lampung; Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah; Kabupaten Gunung Kidul, DI Yogyakarta; serta Kabupaten Sidenreng Rappang, Sulawesi Selatan.
Ia menuturkan bahwa fitur baru i-Pubers tersebut dapat membantu kios pengecer untuk melakukan pemesanan pupuk bersubsidi langsung ke produsen atau distributor, sehingga lebih cepat, efisien, dan terintegrasi, sekaligus meningkatkan akuntabilitas.
“Dalam mendukung kelancaran distribusi, pemerintah mendorong pembangunan sistem informasi pupuk bersubsidi yang terintegrasi, serta digunakan untuk pendataan, alokasi, penyaluran, penagihan, hingga evaluasi penyaluran pupuk bersubsidi,” ujar Saroyo.
Sementara itu, berkaitan dengan Program Tebus Bersama Pupuk Bersubsidi, dia menjelaskan bahwa tujuan dari program ini adalah untuk menaikkan efisiensinya dalam mendistribusikan pupuk yang disubsidii dan juga agar proses penggunaannya oleh para petani menjadi lebih cepat.
Di samping itu, dia mengungkapkan bahwa tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan penggunaan pupuk yang disubsidisi, menjamin proses pembelian menjadi lebih mudah, serta tetap mempertahankan harganya berada dalam batas Harga Eceran Tertinggi (HET) dan sejalan dengan aturan teknis yang ditetapkan oleh Kementerian Pertanian.
“Acara ini mencerminkan janji bersama antara pemerintah lewat Kementerian Pertanian serta Grup Pupuk Indonesia dalam menghadirkan distribusi pupuk bersubsidi yang lebih terarah, efisien, dan pastinya lestari,” jelas Saroyo Utomo.
Hingga 7 Mei 2025, Pupuk Indonesia telah menyalurkan total 590.351 ton pupuk bersubsidi di Jawa Timur, atau setara 31 persen dari total alokasi pupuk bersubsidi di wilayah tersebut pada tahun ini. Tingkat penyaluran tersebut lebih tinggi daripada rata-rata nasional yang tercatat sebesar 26 persen.
Pupuk bersubsidi yang telah disalurkan di Jawa Timur terdiri dari pupuk urea sebanyak 285.401 ton, pupuk NPK 252.543 ton, pupuk NPK formula khusus 33 ton, serta pupuk organik 52.373 ton.
Walaupun tingkat penggunaannya tinggi, pasokan pupuk yang disubsidi di Jawa Timur pada tanggal 8 Mei 2025 tetap cukup dengan jumlah mencapai 215.978 ton atau sebesar 301% dari batas minimal stok yang ditetapkan.
Stok tersebut terdiri dari pupuk urea 118.617 ton, pupuk NPK 97.245 ton, pupuk NPK formula khusus 116 ton, dan pupuk organik 3.968 ton.