Mataramnews.co.id
, PEKANBARU — Yawasann Tabung Wakaf Ummat (YTWU) di Propinsi Riau sukses dalam pengumpulan dananya.
donasi
Publik senil Rp67 miliar berkat penggunaan teknologi digital serta sistem pembayaran non-tunai seperti
QRIS
.
Pemimpin YTWU Ustaz Alnofdinar menyatakan bahwa dana yang telah dikumpulkan dipergunakan untuk sejumlah aktivitas sosial keagamaan termasuk membangun pondok pesantren serta mendanai pendidikan para huffadhul Quran di provinsi Riau dan seluruh wilayah Indonesia.
Dia menjelaskan bahwa pada umumnya yayasan dapat mengumpulkan dana publik mencapai Rp1 miliar tiap bulannya. Menurut dia, kesuksesan tersebut tidak terlepas dari kemajuan teknologi digital yang mempermudah proses wakaf dan donasi dalam hitungan detik.
“Sebanyak Rp67 miliar telah kita kumpulkan hingga saat ini. Saat ini, jumlah penghimpunan dana dari masyarakat mencapai sekitar Rp1 miliar setiap bulannya. Dana tersebut berasal bukan saja dari sumbangan tunai, tetapi juga melalui transfer bank dan pembayaran menggunakan sistem QRIS. Terkadang, kita bahkan tak mengetahui asal-usul dana tersebut karena proses transaksi lewat QRIS sangat sederhana; cukup scanning oleh pendonor, lalu uang akan secara otomatis terkredit ke rekening Yayasan Tabung Wakaf Umat,” jelasnya pada acara Sedekah Berkah bagi Masyarakat Riau: Penggunaan QRIS Makin Populer, Jumat (9/5/2025) di Serumpun.
Menurunya, dana yang dikumpulkan tersebut akan dipergunakan secara berkelanjutan untuk memperluas dan meningkatkan fasilitas pondok pesantren serta menanggung biaya pendidikan bagi anak-anak pelajar hafiz Quran.
Harapannya adalah di masa mendatang akan muncul lebih banyak tokoh agama di Riau layaknya Ustaz Abdul Somad (UAS), yang merupakan sumber kebanggaan bagi umat.
“Tujuan kami adalah menghasilkan lebih banyak hafiz Al-Quran dan generasi penerus ulama, bukan hanya untuk Riau tetapi juga seluruh Indonesia,” lanjutnya.
Panji Achmad, Kepala Perwakilan Bank Indonesia di Propinsi Riau, juga memberikan apresiasinya terhadap penerapan QRIS yang membantu mempermudah proses wakaf dan donasi secara daring.
“Melalui sistem QRIS, memberikan sedekah dan wakaf menjadi lebih mudah. Sekarang untuk berdonasi tidak perlu membawa dompet lagi, cukup dengan menyimpan kode melalui telepon genggam. Kami sangat menghargai UAS serta seluruh pihak yang mempromosikan digitalisasi Zakat, Infak, Sedekah, dan Wakaf ini. Mudah-mudahan hal tersebut akan menjadi kebaikan abadi bagi setiap orang yang terkait,” ungkap Panji.
Bank Indonesia, sambung Panji, bertekad untuk mensupport kemulusan ekosistem wakaf dan keagamaan dengan cara melakukan digitalisasi, sehingga kampanye wakaf nasional bisa mencapai lebih banyak orang serta mempromosikan inklusivitas finansial yang didasarkan pada prinsip Syariah.