Komdigi Bakal Ambil Langkah Tegas jika Scan Retina di Worldcoin Berisiko terhadap Kebocoran Data


JAKARTA, Mataramnews.co.id

– Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) menyatakan akan melakukan tindakan keras apabila proses pencanangan mata di layanan aplikasi Worldcoin dapat membahayakan privasi publik akibat kebocorannya data individu.

Kepala Badan Pengawas Ruang Digital di KemKomDigi, Alexander Sabar, menyebut bahwa tim mereka saat ini tengah mengerjakan analisis lebih jauh tentang metode pengumpulan dan pengepustaan data retina tersebut.

“Kalau memang berisiko terhadap kebocoran data dan sebagainya, kita pasti akan mengambil langkah tegas untuk melindungi data pribadi masyarakat yang sudah mereka rekam,” ujar Alexander di kantornya, Jumat (9/5/2025).

Menurut informasi yang disampaikan oleh Kementerian Kominfo, pihak Worldcoin sudah mengumpulkan lebih dari 500.000 data mata seseorang warga negara Indonesia.

Alex menyebutkan bahwa mereka masih mengantongi hasil analisis teknis dari regu pengawas dan pengecekan serta validasi perdagangan daring tersebut.

Mereka mengevaluasi secara mendalam tentang TFH, perusahaan yang berada di belakang Worldcoin, serta kemitraannya dengan pihak lokal di Indonesia.

“Proses belum selesai, jadi mari kita tunggu dengan sabar. Nantikan hasil akhirnya agar bisa menentukan tindakan selanjutnya,” ujar Alexander, demikian dilaporkan.

Kompas.com

.

Saat ini, semua proses pemeriksaan mata sudah diberhentikan, mencakup operasi keenam teknisi lokal mereka.

Kementerian Komdigi mengambil perhatian pada banyak warga yang bersedia menjalani pemeriksaan retina mata menggunakan Worldcoin berdasarkan janji pembayaran tunai.

Alex menyebutkan bahwa kondisi itu tidak hanya terjadi di Indonesia, melainkan pula di banyak negara lainnya.

Dia menekankan bahwa tindakan tersebut adalah peringatan penting untuk melindungi informasi pribadi yang seharusnya dirahasiakan dengan cermat.

“Maka dari itu, salah satu pertanyaan kami kepada pihak TFH adalah tentang alasan pengambilan rekaman tersebut. Apakah mereka benar-benar bertujuan untuk melindungi data atau bagaimana, ataukah semua ini hanya disebabkan oleh janji uang,” jelas Alex.

Dia juga menegaskan kepentingan pemahaman media digital untuk meminimalkan ancaman eksploitasi informasi orang perorangan.

“Pelindungan informasi pribadi adalah suatu hak yang melekat pada setiap orang. Namun, perlu adanya kesadaran serta pengertian mengenai cara penggunaan data tersebut,” jelasnya.