Mudah Tertipu oleh Gambar AI? Inilah Penjelasannya dari Seorang Psikolog Kognitif


Mataramnews.co.id

– Apakah Anda pernah melihat foto rumah kecil yang kelihatan menarik tapi ada sesuatu yang mencolok? Bisa saja tangga di rumah itu tak mengarah kemana-mana, atau mungkin salah satu orang dalam fotonya memiliki enam jari.

Banyak di antara gambar-gamabar itu adalah produk dari teknologi kecerdasan buatan (AI) yang umumnya terlihat sangat nyata tetapi memiliki elemen-elemen aneh yang mencolok.

Menurut laporan di PsychoPost, Arryn Robbins, seorang psikolog kognitif dari Universitas Richmond, menyebutkan bahwa terdapat beberapa hal yang mencengangkan tentang penyebab utama kenapa banyak orang jatuh korban penipuan oleh gambar hasil kecerdasan buatan.

Otak manusia tidak dirancang untuk mendeteksi detail halus

Otak manusia tidak dengan sendirinya menyadari perubahan halus, khususnya ketika sedang sibuk scroll melalui media sosial.

Sistem visi berfungsi layaknya sebuah lensa zoom, mengambil gambaran umum secara cepat tetapi perlu penyesuaian fokus tertentu untuk mendeteksi kesalahan atau ketidaksamaan.

“Kita lebih sensitif terhadap perubahan mendadak daripada kesalahan kecil,” tulis Arrynt.

Fenomena ‘Gorila Tak Terlihat’ Saat Melihat Gambar AI

Fenomena yang disebut inattentional blindness atau kebutaan karena kurangnya perhatian juga menjadi faktor utama.

Psikolog mencontohkan eksperimen klasik “gorila tak terlihat”, di mana peserta gagal melihat seseorang berkostum gorila karena sedang fokus pada tugas lain.

Peristiwa yang sama berlangsung ketika orang-orang di media sosial cenderung lebih fokus pada atmosfer dari sebuah gambar daripada kesahihannya.

“Jarinya yang keenam dalam ilustrasi AI merupakan gorila modern, terselubung tepat di hadapan kita,” katanya.

Proses Kognitif yang Cepat Membuat Seseorang Mudah Ditipu

Otak manusia beroperasi dengan dua metode, yaitu yang cepat dan intuitif, serta yang lambat dan analitik.

Ketika menelusuri tampilan, sistem dengan cepat menjadi dominan, menyebabkan otak memproses gambarnya tanpa analisis yang mendalam.

Apabila gambarnya sesuai dengan ekspektasi atau kepercayaan seseorang, misalnya artis yang ada di kondisi luar biasa, maka gambar tersebut cenderung langsung dipercayai.

“Jika dirasakan kurang logis, kemungkinan besar itu bohong,” katanya.

Cara Mengalahkan AI

Walaupun kecerdasan buatan kian ahli dalam mendeteksi foto yang dimanipulasi, manusia masih dapat menandinginya dengan metode mudah.

Pertama, beri kepercayaan pada intuisimu; bila sebuah gambar tampaknya mencurigakan atau tak logis, maka bisa jadi itu adalah buatan palsu.

Berikutnya, periksa detil seperti bentuk tangan, tulisan, bayang-bayang, serta tekstur yang cenderung tampak aneh pada ilustrasi buatan kecerdasan buatan tersebut.

Alternatif lainnya, terapkan logika dengan mengevaluasi apakah kondisi pada foto rasional atau tidak; seumpama melihat artis melakukan sesuatu di luar kebiasaan mereka.

Akhirnya, teliti asal-usul gambarnya dan lakukan pencarian gambar terbalik untuk mengonfirmasi keautentiktannya.

Dengan pengendalian diri yang hati-hati dan menggunakan pemikiran kritis, manusia masih dapat mengenali gambar buatan bahkan ketika teknologi terus berkembang.