Veteran Inggris 98 Tahun Hancurkan Tesla dengan Tank PDII Lawan Elon Musk

“Kami telah mengalahkan fasis di masa lalu — dan kita akan melakukannya kembali,” ujar Ken Turner, mantan pemberontak Sekutu, sambil meruntuhkan Tesla menggunakan tank Sherman dari Perang Dunia II.


+ Ketuk di sini untuk menyaksikan videonya

Pahlawan Perang Dunia II dari Inggris,

Ken Turner

yang sekarang berumur 98 tahun, meresmikan momen yang penuh makna dan kuat ketika dia kembali naik ke dalam kendaraan lapis baja tersebut.

Sherman

— model yang sama digunakan oleh tentaranya selama perang — untuk menghancurkan mobil

Tesla

. Aksi ini merupakan protes langsung terhadap

Elon Musk

dan apa yang Turner yakini sebagai pendanaan terhadap kelompok sayap kanan Eropa melalui penjualan kendaraan Tesla.


+

Rusia gunakan jet tempur MiG-35 untuk mempertahankan Moskow untuk pertama kalinya sejak awal perang


Uangnya berasal dari Tesla. Baiklah, saya punya pesan untuk Tuan Musk: kami telah menghancurkan fasisme sebelumnya — dan kami akan melakukannya lagi
,” ujar Turner saat tanknya melindas mobil listrik tersebut.

Dengan mengenakan seragam lamanya, sang veteran ingin mengingatkan dunia tentang generasinya yang pernah melawan Nazisme, serta mengeluarkan peringatan baru terhadap kemunculan rezim otoriter modern. “
Telah berhasil menaklukkan fasis satu kali, kita pasti bisa melakukannya kembali.
.”

Aksi yang diberi nama

“Tank vs Tesla”

itu dengan cepat menjadi viral di media sosial dan platform video, dan dipuji oleh kelompok sayap kiri serta para veteran perang dari berbagai negara. Peristiwa ini juga memicu kembali perdebatan mengenai peran korporasi teknologi besar dalam mendanai agenda politik.

Ken Turner mengakhiri aksinya dengan kalimat yang mengesankan: “
Saya menghancurkan satu mobil Nazi terakhir — untuk semua yang telah gugur. Kita lanjutkan, ya?

Foto dan video dari protes tersebut tersedia di berbagai platform daring.

Sumber dan gambar: Telegram @

Crimeanwind

. Konten ini dibuat dengan bantuan AI dan telah ditinjau oleh tim editorial.