Dukung Tasik Pintar, Dispusipda Kota Tasik Selenggarakan Bimtek Membaca Efektif


KABAR PRIANGAN

– Dispusipda Kota Tasikmalaya menyelenggarakan kegiatan bimbingan teknis (bimtek) membaca nyaring pada tanggal 6 sampai 8 Mei 2025 dengan partisipasi lebih dari seratus peserta.

Acara tersebut diadakan sebagai bagian dari upaya Dispusipda Kota Tasikmalaya untuk mensupport program ‘Tasik Pintar.’ Menurut Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Tasikmalaya, Andi Abdullah, tujuan penyelenggaraan bimbingan teknis membaca keras ini dikemukakannya.

Menurut dia, membacakan teks secara lantang dapat memperbaiki fokus anak-anak. “Metode membaca keras membuat anak-anak jadi lebih terpusat, harapannya nanti bisa menjelma sebagai kesenangan untuk mereka,” ungkap Andi pada hari Kamis, 8 Mei 2025.

Bimtek ini bukan hanya dihadiri oleh penggiat literasi dari daerah Kota Tasikmalaya, tetapi juga melibatkan gurunya, orang tua, serta perpustakaannya se- seluruh Kota Tasikmalaya. Dari total 150 peserta tersebut, mereka terbagi menjadi tiga regu dengan tujuan untuk memastikan proses belajar mengajar berjalan secara optimal.

Proyek berbasis Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2025 ini digelar dalam semangat kerjasama guna menguatkan kebiasaan membaca sejak usia muda. Turut hadir Widia, mantan duta baca Jabar dari kota Tasikmalaya, yang bertindak sebagai pembimbing dalam acara tiga-hari itu.

Materi yang disampaikan kepada para peserta sepanjang 3 hari implementasi bimtek ini mencakup penyuluhan oleh narasumber nasional dengan keahlian terkemuka dalam hal pendidikan anak usia dini. Narasumber tersebut adalah Inggrid Widi Rhesa, Sri Wahyuningsih atau biasa dipanggil Teh Ayung, serta Nurdin Epis Alamsyah atau lebih dikenal sebagai Kang Epis, mereka bertindak sebagai pengisi acara selama durasi 3 hari pelatihan bimtek tersebut.

Membaca Nyaring Mudah Dipahami

Andi pun mengungkapkan keinginannya melalui teknik baca keras tersebut. Dia percaya bahwa cara baca keras ini dapat mempermudah pemahaman anak-anak ketika dibimbing, entah itu oleh guru, perpustakaawan atau bahkan orangtua mereka. “Teknik ini tentunya cocok diimplementasikan tidak hanya di sekolah tetapi juga di perpustakaan dan lingkungan rumah,” terang Andi.

Dapat Diimplementasikan Langsung

Seiring cepatnya pelaksanaan bimbingan teknis untuk metode membaca keras ini, Andi berharap seluruh peserta dapat menerapkannya dengan langsung. “Metode membaca keras ini diharapkan akan diterapkan oleh para peserta di setiap lingkungan mereka sendiri. Apakah itu di bidang pendidikan, perpustakaan, atau bahkan dalam cakupan keluarga, hal tersebut bertujuan menjadi tindakan konkret demi menciptakan sebuah masyarakat yang terdidik, cerdas, serta memiliki daya saing,” tuturnya demikian. ***

(Rosmayanti)