PIKIRAN RAKYAT BMR –
Xiaomi tengah mempersiapkan langkah besar di dunia sistem operasi mobile dengan mengembangkan HyperOS 3, sistem operasi terbaru mereka yang disebut-sebut bisa berjalan mandiri tanpa layanan Google.
Langkah ini diambil sebagai bentuk antisipasi Xiaomi terhadap kemungkinan skenario buruk, seperti yang sebelumnya dialami oleh Huawei.
Menurut laporan yang beredar, HyperOS 3 kini sudah masuk tahap uji coba internal dan diprediksi akan resmi dirilis pada akhir tahun 2025.
Tujuan utamanya adalah menciptakan sistem yang benar-benar independen dan tidak bergantung pada ekosistem Google, jika sewaktu-waktu akses Xiaomi terhadap layanan Google dibatasi atau diblokir.
MENARIKNYA, Xiaomi tak bekerja sendiri. Diperkirakan mereka telah menjalin kerjasama dengan beberapa perusahaan terkemuka seperti Oppo, Vivo, OnePlus, dan bahkan Huawei untuk turut ambil bagian dalam pengembangan HyperOS 3 tanpa keterlibatan Google ini.
Ini mengindikasikan ada kemungkinan terbentuknya aliansi strategis antar pembuat ponsel pintar dari Tiongkok dengan tujuan membuat ekosistem Android global yang lebih mandiri.
Namun demikian, belum ada pengumuman resmi mengenai apakah HyperOS 3 akan secara total meninggalkan layanan Google di pasaran internasional.
Bisa jadi, edisi global dari HyperOS 3 bakal mengandalkan Google Play Services, kecuali ada pembatasan serupa dengan kasus Huawei.
Saat ini, versi HyperOS yang tidak menggunakan Google mungkin hanya akan diterapkan untuk pasaran dalam negeri Tiongkok, seperti halnya dengan praktek yang telah ada.
Pengembangan HyperOS 3 yang tidak menggunakan Google mencerminkan komitmen serius dari Xiaomi untuk bersiap-siap menghadapi ketidakstabilan geopolitik serta peraturan internasional.
Apabila hal paling buruk terwujud, Xiaomi serta kemitratannya sudah pasti mempunyai alternatif solusi yang siaga untuk diterapkan. ***