Pengembang
World App
, Worldcoin, dan WorldID yang dimiliki oleh perusahaan Technology For Humanity akhirnya terdaftar sebagai Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE) di Kemkominfo atau Kementerian Komunikasi dan Informatika pada tahun ini. Entitas ini telah aktif sejak 2021.
Tools for Humanity merupakan sebuah perusahaan teknologi internasional yang memiliki basis utama di AS dan sedang merancang World ID, yakni suatu sistem otentikasi daring yang menjamin keberadaan individu tanpa harus mengumpulkan ataupun menyimpan informasi sensitif mereka. Teknologi Orb menjadi bagian penting dari ini untuk melakukan pengecekan pada para penggunanya.
Pada saat bersamaan, Worldcoin adalah sebuah token berdasarkan teknologi blockchain yang memberikan kesempatan bagi para penggunanya—baik individu, perusahaan, pembuat aplikasi, hingga pemerintahan—untuk mendapatkan insentif ataupun melaksanakan transaksi di dalam jaringannya. Sedangkan World App merujuk pada suatu superapp yang mengumpulkan sejumlah aplikasi buatan developer luar menjadi satu platform terpadu.
“Terkait dengan persetujuan dan struktur bisnisnya, hal itu berada di bawah kendali lembaga lain. Sedangkan Kominfo bertanggung jawab atas PSE dan Nomor Registrasi Elektronik untuk Layanan daring (PSE), yaitu TDPSE,” jelas Direktur Jenderal Pengawas Ruang Maya Kominfo Alexander Sabar saat ditemui di kantor pusatnya, Jakarta, pada hari Jumat, 9 Mei.
-
BerikanRp 800ribuuntukpemindahtangank matairis,WorldAppkinianditutupdKominfo
-
Worldcoin Ditahan, Apa Yang Terjadi Pada 500 Ribuan Data Sidik Mata Warga Indonesia?
-
Tim pengembang Worldcoin telah mengumpulkan lebih dari 500 ribu data iris mata di Indonesia.
Menurut surat-surat yang beredar tentang izin bisnisnya, ia diperoleh dari BKPM atau Badan Koordinator Penanaman Modal,” ujar Alexander. “Namun, saya belum paham apakah hal tersebut berkaitan dengan jenis persetujuannya atau tujuan penggunaan teknologinya. Kami saat ini masih mempelajari lebih lanjut.
Alexander tidak mengungkapkan detail tentang waktu pemberian izin dari BKPM. Dia hanya menyebut bahwa Tools for Humanity telah beroperasi sejak tahun 2021, ketika BKPM diketuai oleh Bahlil Lahadalia.
Namun, laporan dari BKPM mengindikasikan bahwa Tools for Humanity akan mulai berfungsi di bulan Februari tahun 2025.
Tampilan Dunia Baru yang Telah Didaftarkan di Komdigi Tahun 2025
World App, Worldcoin, serta WorldID dikendalikan oleh Tools for Humanity. Perusahaan yang didirikan oleh pencipta ChatGPT, yaitu Sam Altman, mempunyai dua kemitraan lokal di Indonesia yakni PT. Terang Bulan Abadi dan PT. Sandina Abadi Nusantara.
PT. Terang Bulan Abadi menjalankan operasionalnya di Indonesia melalui kerja sama dengan Tools for Humanity. Saat ini perusahaan tersebut belum mendaftarkan diri sebagai Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE) dan juga belum memperoleh Tanda Daftar PSE (TDPSE).
Pada saat yang sama, Worldcoin mengemukakan bahwa mereka memiliki izin usaha berdasarkan TDPSE dari PT. Sandina Abadi Nusantara. Sehubungan dengan hal ini, Komdigi mencurigai bahwa perusahaan tersebut mungkin belum mematuhi persyaratan dan ketentuan sebagaimana ditetapkan oleh aturan yang berlaku.
Komdigi terus mengeksplorasi teknik pengumpulan data dari pemindaian retina yang dikembangkan oleh Tools for Humanity beserta dua mitra lokalnya, sambil juga menjaga keamanan datanya sesuai dengan ketentuan dalam Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi atau UU PDP.
Terlebih lagi, irisan mata bertindak layaknya sidik jari. “Informasi tersebut jika dipergunakan untuk tujuan-tujuan negatif contohnya, merugikan orang yang iris matanya direkam, bisa menimbulkan risiko. Karena alasan itu, kami ingin menguji bagaimana penggunaan datanya.”
partner
perusahaan,” kata Alexander.
Tools for Humanity dan BKPM Bahas Kemungkinan Kolaborasi dalam Bidang Investasi Digital
Kementerian Investasi dan Industri Dalam Negeri alias BKPM serta Tools for Humanity Corporation telah meresmikan MoU guna mendiskusikan kemungkinan-kemungkinan kerja sama dalam bidang investasi yang berkaitan dengan sektor teknologi digital Indonesia pada tanggal 18 Maret 2025.
Kolaborasi ini bertujuan untuk memfasilitasi investasi Tools for Humanity dalam mengembangkan dan memproduksi Orb, yaitu alat kamera spesial yang digunakan di dalam sistem identitas digital berbasis kecerdasan buatan, World ID.
Wakil Menteri Investasi dan Pengolahan/Pengasuh BKPM kedua, Todotua Pasaribu, mengatakan bahwa pasar digital diharapkan mencapai angka US$ 130 miliar pada tahun 2025. Angkanya diperkirakan akan naik hingga US$ 360 miliar pada tahun 2030.
” Hal ini menggambarkan betapa vitalnya pendanaan pada area tersebut, mencakup teknologi kecerdasan buatan atau AI yang nantinya akan berkontribusi secara signifikan kepada Produk Domestik Bruto atau PDB nasional,” ungkap Todotua melalui pernyataan resmi bulan Maret.
BKPM akan menyediakan bantuan untuk mendukung kelancaran prosedur izin investasi dan juga menolong pengembang World App dalam mencari tahu insentif yang ada sesuai dengan aturan saat ini.
Sebaliknya, pencipta Worldcoin tersebut akan menemukan mitra dari kalangan industri setempat yang mungkin dapat memperkuat produksi Orb. Mereka juga bakal menyuntikkan dana ke dalam peningkatan infrastruktur produksi dan sekaligus memberi bantuan teknikal serta pendidikan kepada para mitra lokal ini.
Pada saat yang sama, Chief Legal and Privacy Officer dari Tools for Humanity yaitu Damien Kieran menggarisbawahi peluang besar yang dimiliki Indonesia di dalam ekosistem digital dunia serta janji perusahaannya untuk membantu memajukan sektor teknologi lokal.
“Indonesia berada di garis depan transformasi digital Asia, dan di bawah visi Presiden Prabowo serta kepemimpinan Menteri Rosan dan Wakil Menteri Todotua, negara ini berada dalam posisi yang tepat untuk semakin mempercepat perannya sebagai pusat teknologi regional dan global,” ujar Kieran.
Ia mengakui bahwa percepatan ekonomi digital membawa tantangan seperti peningkatan risiko penipuan berbasis AI,
deepfake
, dan pencurian identitas. Teknologi World ID yang sedang mereka kembangkan, yang didukung oleh perangkat Orb, menawarkan solusi verifikasi identitas berbasis privasi melalui pemindaian iris unik, tanpa menyimpan data pribadi.
“Dengan dukungan dari Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM, kami berkomitmen mengeksplorasi peluang perakitan Orb di Indonesia, tidak hanya untuk pasar domestik tetapi juga untuk kawasan Asia Tenggara,” ujar dia.
Dalam keterangan pers disebutkan Tools for Humanity memulai kehadiran di Indonesia sejak Februari 2025. Namun Komdigi mencatat perusahaan sudah mengumpulkan data sejak 2021.